Perempuan, konon, ujung-ujungnya di
dapur dan mengurus keluarga. Kalau memang iya, sebenarnya tidak ada masalah
jika pada prosesnya, perempuan yang menjadi ibu tersebut sangat pintar dan
canggih. Sehingga, keluarga yang diurusinya pun tidak mengekang potensi-potensi
perempuan tersebut. Fitrah? Mungkin. Tapi, yang saya percayai, perempuan memang
pencipta peradaban melalui tangan lembut dan hatinya yang hangat. Seakan,
kecerdasan intelektual dinomorsekiankan, padahal, gabungan dari 3 unsur
tersebut: tangan lembut, hati hangat dan cerdas otak adalah senjata paling
efektif untuk merawat dan membesarkan generasi penerus: anak-anaknya, masyarakat
sekitar dan dunia.
Oleh karena itu, mengapa harus
menjadi perempuan terdidik dan mendidik perempuan? Menurut saya, kita harus
memberikan kontribusi terhadap masyarakat sesuai apa yang kita raih. Saya
meraih pendidikan dengan menyenangkan dan memperoleh gelar sarjana Ilmu
Komunikasi hampir tanpa biaya karena program beasiswa (kecuali karena perpanjangan
semester). Lalu, yang saya lakukan adalah, mengusahakan akses pendidikan yang
bisa diraih oleh semua orang, secara gratis, terutama adik-adik yang ada di
jalanan lewat Save Street Child.
belajar membaca sejak kecil
Belajar membaca di usia yang tak lagi muda. keywords: lifetime learning.
Perempuan? Bukanlah makhluk lemah
dan tergantung pada orang lain. Ia bisa menjadi apapun, asalkan berani
membekali diri dengan kemampuan-kemampuan yang bermanfaat. Benar kan? Menjadi perempuan
terdidik kemudian mendidik perempuan memiliki dampak yang sangat besar bagi
dirinya, keluarga dan lingkungan sekitar untuk masa depan generasi yang lebih
baik. Ini adalah 5 alasan menurut Global Concerns Classroom, Amerika
Serikat, mengapa mendidik perempuan itu penting.
- Mengurangi Rasio Kelahiran- Bank Dunia menyatakan, bahwa, ketika perempuan memperoleh pendidikan, maka ia akan melahirkan anak yang lebih sedikit dan lebih sehat. Faktanya, 1 tahun dari tiap pendidikan formal pada perempuan dapat menurunkan tingkat kelahiran sebanyak 10%. Perempuan yang memiliki akses informasi tentang Keluarga Berencana cenderung menunda pernikahan mereka.
- Menurunkan Rasio Kematian Ibu dan Anak- Perempuan berpendidikan memperkecil rasio terkontaminasi HIV & AIDS, sehingga tak menularkannya pada anak-anaknya. The Comparative & International Education Society menjelaskan bahwa ibu yang bependidikan lebih peka terhadap kebutuhan kesehatan dan sanitasi terhadap bayinya. The Girls Global Education Fund melaporkan bahwa jika ada bayi yang lahir dari ibu yang tak berpendidikan, kecenderungannya untuk meninggal sebelum umur 5 tahun lebih besar.
- Generasi Berpendidikan Di Masa Depan- Sebuah pepatah Afrika mengatakan “Jika kita mendidik laki-laki, kita hanya mendidika satu orang, jika kita mendidik perempuan, kita mendidik satu keluarga, bahkan, satu negri”.
- Upah yang Lebih Tinggi- The Girl Effect menyatakan bahwa jika perempuan mengenyam pendidikan lebih dari 6 tahun (SD), maka ia akan memperoleh penghasilan 20% lebih banyak. Bahkan, bisa meningkat sebanyak 25% jika mereka meneruskan hingga ke bangku SMP atau SMA.
- Investasi Keluarga- Dengan penghasilan tambahan tersebut, riset membuktikan bahwa, perempuan lebih banyak berinvestasi untuk keluarganya. Basic Education Coalition mengklaim bahwa perempuan akan menginvestasikan hampir 90% penghasilannya demi keluarga. Ini akan berdampak baik bagi keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
*berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar