Saya belum pernah bertemu secara langsung dengan bayi cantik
ini, tapi saya percaya, dia malaikat kecil dari langit yang diturunkan untuk
mengajari kita sesuatu: ketangguhan hidup, cinta, pengabdian dan kepasrahan
pada Sang Pencipta.
Betapa tidak,
Di usia yang baru 10 bulan, Almira begitu tabah menghadapi
Leukimia dan infeksi yang menyerang tubuhnya hingga mengakibatkan lehernya bolong dan
kulitnya luka-luka. Membaca teks ini saja saya miris, membayangkan menjadi
ibunya bagaimana ya? Ternyata ibunya juga masih seumuran saya.
Saya membaca tulisan Mbak Azza tentang Almira dan langsung
bereaksi untuk menyebarkan berita ini. Tapi saya juga tak terlalu tahu,
bagaimana fundraising yang kami lakukan, apapun usaha kecil ini semata bentuk
cinta untuk Almira. Rekening yang terpampang juga milik Ibunya langsung, jadi
Bismillah, semoga saja memang cukup menutup pembiayaan.
Seminggu setelah blog itu diposting oleh Mbak Azza, Sahabat
saya, Bang Iis (dia ini cewek tapi kelakuan mirip cowok) melesat ke Bandung
dengan uang pas-pasannya. Ternyata belum berjodoh, Almira sedang tidak boleh
ditemui. Bang Iis ngobrol dengan ibunya Almira yang tentu saja lebih muda
darinya karena usianya sebaya dengan saya. “Nanti kalau mau jenguk lagi, yang
di CIkampek aja, Mbak… lebih dekat kan dari Jakarta”, ujar Ibunya waktu itu,
Bang Iis mengangguk, saya bersemangat. Menunggu Almira dipindahkan ke Cikampek.
Dari segi waktu, sangat tidak memungkinkan bagi saya untuk ke Bandung saat itu,
banyak kejar setoran.
Mungkin sudah lebih dari satu bulan sejak saya dengar kabar
tentang Almira dari blog Mbak Azza. Rekan saya di Bandung (yang belum pernah
ketemu), Neng Nadya, sering DM saya minta doa buat Almira setelah koma dua
hari. Ah, little girl…. We really love you.
Sore itu saya sangat kepikiran tentang Almira. Membayangkan gimana
keadaan ibunya yang ditinggal koma buah hatinya selama dua hari. Duh. If only I could shift my position with her,
I would. Setelah solat Ashar, saya curhat ke Tuhan: “Ya Allah….sembuhkanlah
Almira….atau peluklah ia dalam damai…”.
Doa yang sederhana.
Magrib.
Ketika saya baru membuka bungkus es melon dingin untuk
takjil, saya melihat twit Mbak Azza
“Innalillahi wainnailaihiraji'un... Telah kembali ke pelukan Pencipta, Almira. Bayi 10 bln penderita Leukimia. Bahagia di sana, Nak.”
Saya senyum. Sedih sih engga. Malah bahagia. Almira akhirnya
dipelukMu Ya Allah. Almira sudah sembuh. Seperti kisah Lili. Betapa aku
mencintai anak-anak pejuang itu :”)
Kematian membuat saya sadar bahwa dunia ini benar-benar
sementara. Dan hidup pada trek yang benar, sesuai panggilan jiwa dan tujuan hidup
merupakan keniscayaan.
Masih suka mengeluh?
Berbuatlah sesuatu sekarang. Buka hati. Rasakan. Dunia
membutuhkanmu.
Gallery of Almira
Gambar 1: Iiih..ngintip-ngintip...cute banget kan Almira
Gambar 2: Bermanja dengan Nenek
1 komentar:
Ibu yang tangguh..luar biasa.
Posting Komentar