Antara manusia dan Tuhan hanya terdapat dua hijab: kesehatan
dan kemakmuran. Orang dengan kemakmuran seakan tak melihat Tuhan, namun, ketika
didera kemalangan, harta habis, dan hidup dalam kesengsaraan, ia akan mulai meratap
“ Ya Tuhan! Ya Tuhan!” kemudian terbukalah rahasianya dengan Tuhan. Saat
kemakmuran dianugerahkan kepadanya, ia akan menyibukkan diri sendiri siang dan
malam, memenuhi kebutuhan dan keinginannya, namun, ketika kemiskinan datang, ia
kembali menjadi manusia lemah dan kembali pada Tuhan. Juga berlaku pada
kesehatan.
Tuhan telah memberi Fir’aun empat ratus kehidupan,
kemakmuran, kerajaan dan pemenuhan setiap keinginan. Semua itu adalah hijab
yang menjaganya tetap jauh dari keberadaan Tuhan. Dia juga tak pernah merasa
sakit ataupun kehilangan, sehingga tak sempat memikirkan Tuhan.
(RUMI, Diwan)
0 komentar:
Posting Komentar