Selasa, 11 Juni 2013

Boneka dan Lili yang Lucu #BantuLili




Malam itu hujan, dan entah kenapa saya lupa bawa jaket, saya juga tidak punya payung. Alhasil, saya harus menunggu di musala kantor, seharusnya saya sudah bisa meluncur ke Tangerang untuk bertemu Lili sejak jam 18.30 seusai jam kerja, tapi apa boleh buat, hujan. Jadi saya disuruh solat Isya dulu…. Kebetulan tidak terlalu lama, Allah emang Maha baik. Setelah Isya, saya sudah bisa naik angkot ke Toldalkot Tangerang, jam tangan saya sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB. Bus yang saya naiki tidak terlalu penuh, saya jadi bisa duduk. Cuaca masih lembab, dan AC dingin sekali. Perjalanan dari Kebon Jeruk ke Tangerang tidak terlalu lama, mungkin tidak sampai satu jam. Setelah sampai di Kebon Nanas, sopir Bus menurunkan saya tidak jauh dari jembatan penyebrangan. Baru kali pertama saya ke Tangerang menggunakan Bus dan saat itu hari sudah malam. Biasanya saya rabun dan disorientasi, saya begitu bodoh menghapal jalan. Hari itu saya sedang beruntung, ditunjukkan langsung sama Allah jadi tinggal nyebrang dan berjalan kaki sekitar 10 menit ke RS. Awal Bros, Kebon Nanas, Tangerang.

Sesampainya di RS, saya janjian dengan Kak Yasin, senior Lili yang kebetulan juga kami pinta menjadi Relawan Hamba Allah atau RHA (sudah tau kan? Relawan-relawan dan donator yang membantu Lili kita beri nama RHA?). Dua hari sebelumnya, saya memutuskan untuk menengok Lili karena ada salah satu RHA bernama Rene yg laporan bahwa kondisi Lili sedang drop banget dan dia butuh support moral (itu yang terpenting bagi penderita Lupus ketimbang sekedar obat-obatan). Baiklah, kemarin, saya pun bisa meluncur ke RS. Awal Bros dengan modal nekat, taku pulang karena pasti sudah tengah malam, datanglah Kak Yasin yang bisa mengantar pulang, setelah diminta oleh Mak Iis.

Tak lama setelah sampai di RS, saya langsung bertemu Lili. Saat itu, tubuhnya masih bengkak-bengkak, tapi, saya melihat, Lili semakin cantik, entah kenapa. Malam ini, Lili merengek seperti biasa. Minta dikipasin, minta dingajiin, minta dilapin tangannya karena basah (padahal enggak), dan, sesekali pura-ppura kesurupan, ketawa kuntilanak. Dia mungkin sedang stress dan cari perhatian, tidak ada orang kesurupan yang masih merasa sakit ketika infus-nya diganti oleh suster. 

Kondisi Lili masih buruk. Ia masih drop dan butuh perhatian. Teman-temannya tiap malam menjenguk Lili dan membacakan Yasin atas permintaan Lili. Berkali-kali ia pamit “Lili pulang ya Ma”, atau “Maafin Lili ya semuanya…”, atau “Itu ada pocong, kuntilanak mau ngajakin Lili pergi”. Ibunya yang sabar hanya bisa bilang “Iya, dimaafin, pergi aja”. Bisa dibayangkan betapa terobek hatinya tiap kali Lili berteriak-teriak seperti itu. Ibunya selalu menyempatkan solat dan mendoakan Lili, serta senantiasa merawatnya meski letih. Sendirian. 

Beberapa hari ini, Lili malas minum obat. Selalu dimuntahkan. Setiap kali dia muntahkan, pasti kami pura-pura mau pergi, akhirnya dia mau minum obat (meski ¾ obatnya masih dimuntahkan). Lili hanya kesepian, mungkin, Lili mengidamkan bisa meluar dari Rumah Sakit dan bermain lagi dengan teman-temannya. Oleh karena itu, kemarin, saya bawakan 2 boneka untuk Lili, sebagai temannya.
“Li, ini ada 2 boneka, Lili pilih yang mana? Satu boneka buat Lili sebagai pengganti kakak ya, satu boneka buat kakak sebagai pengganti Lili.” Dia tersenyum senang dan memilih boneka yang agak besar, saya kebagian yang kecil. “Ingat ya Li, kalau kakak tidak ada, si..siapa namanya boneka ini?” dia bilang “Ini Sheina Imut, kalau yang ama kakak, Lili imut ya”. “Oke… yaudah, kalau kakak ngga ada, si Sheina imut ini berarti kakak yang nemenin Lili disini… Lili jangan sedih ya…” Dia tersenyum dan mengangguk, “Makasih ya kak…”.  

Kondisi kemarin tidak memungkinkan untuk membacakan surat dari Kak Kiki, Lili masih rewel dan sibuk berhalusinasi. Mungkin, kalau saya kesana agak siang (minggu depan maksudnya), kemungkinan kondisi Lili masih normal dan bisa diajak bicara. Not least to mention, saya dan Kak Yasin juga sudah bertemu dengan dokter spesialis penyakit dalamnya Lili dan sudah mendapat surat keterangan bahwa Lili memang menderita Lupus. Surat itu nantinya akna kami gunakan untuk merujuk Lili ke Yayasan Lupus Indonesia. Bismillah! Mudah-mudahan lancar....

Mohon doanya terus ya teman-teman..
Mudah-mudahan, Lili dikuatkan oleh Allah dan bisa ikhlas dengan semua yang dideritanya, berikut hati Ibunya, mudah-mudahan ditenangkan.
Amiiin..



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More