Senin, 14 April 2014

Untuk Lelaki Yang Sedang Menanti Pelukan


Kudengar samar-samar, ponselmu menyenandungkan ”Payung Teduh”.
Liriknya menceritakan tentang perempuan yang sedang ada dalam pelukan.
Setelah menyelesaikan pembicaran telepon, seketika matamu menangkap pandangku.
Kemudian keduanya berbinar sambil memandangku kembali dari pantulan cermin sebelah.
Apakah kau malu jika beradu pandang denganku?
Aku paham.
Lalu kau segera menyelesaikan hidanganmu. Tanpa berkata apa-apa.
Kau taruh lembaran puluhan ribu dan recehan sambil menunjuk pada mejaku sekali, kemudian pergi.
Siapa namamu?
Bolehkah aku menjadi perempuan istimewa itu?



2 komentar:

kemudian, kak shei.. bukan kemudia.. *dan kemudian dijitak* :')))

makasih loh udah dikoreksi :)))))

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More